Metode Pembangunan Bebasis Masyarakat





 Salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab fasilitator alam pembangunan Berbasis Masyarakat adalah : mengkomunikasikan inovasi, dalam rangka mengubah perilaku masyarakat menerima manfaat agar tahu, mau, dan mampu menerapkan inovasi demi tercapainya perbaikan mutu hidupnya. Dalam hubungan ini, perlu diingat bahwa penerima manfaat Pembangunan Berbasis Masyarakat sangatlah beragam. Baik beragam mengenai karakteristik individu dan masyarakatnya, beragam lingkungan fisik dan sosialnya, beragam pula kebutuhan-kebutuhanya, motivasi, serta tujuan yang diinginkan.

Prinsip-prinsip pemilihan metode pembangunan berbasis masyarakat. Satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap fasilitator sebelum menerapkan suatu metode pembangunan berbasis Masyarakat, yang dapat dijadikan sebagai landasan untuk memilih metode yang tepat.

*Pembangunan Berbasis untuk Berfikir Kreatif.

Melalui Pembangunan Berbasis Masyarakt bukanlah dimaksudkan agar masyarakat penerima manfaat selalu menguntungkan diri kepada petunjuk, nasehat, atau bimbingan penyuluhnya.

Tetapi sebaliknya, melalui pembangunan berbsis masyarakat harus mampu dihasilkanya masyarakat yang mampu dengan upayanya sendiri mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, serta mampu mengembangkan kreativitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahuinya untuk terus menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya. Karena itu, pada setiap kegiatan pembangunan berbasis masyarakat, seorang fasilitator harus mampu memilih metode yang sejauh mungkin dapat mengembangkan daya nalar dan kreativitas masyarakat penerima manfaatnya.

*Tempat Kegiatan.

Dapat dipastikan bahwa, setiap individu sangat mencintai profesinya, kareba itu tidak suka diganggu (untuk meninggalkan pekerjaan rutinitasnya) serta selalu berperilaku sesuai dengan pengalamanya sendiri dan kenyataan-kenyataan yang dihadapinya sehari-hari. Oleh sebab itu, dalam banyak kasus, kegiatan pembangunan berbsis masyarakat sebaiknya dilaksanakan dengan menerapkan metode-netode yang dpat dilaksanakan di lingkungan pekerjaan (kegiatan) penerima manfaatnya.

*Setiap Individu Terikat dengan lingkungan Sosilnya.

Sebagai mahkluk sosial, seyiap individu akan selalu berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perilaku orang-orang disekitarnya. Karena itu, kegiatan pembangunan berbasis masyarakat akan lebih efisien jika diterapkan hanya kepada warga masyarakat, terutama yang diakui oleh lingkunganya sebagai "panutan " yang baik.

*Ciftakan Hubungan yang Akrab.

Upaya nengubah perilaku orang lain secara persuasif dengan menerapkan sistem pendidikan  Adanya hubungan pribadi yang akrab antara fasilitator dengan penerima manfaatnya, akan merupakan syarat yang harus dipenuhi, setidak-tidaknya akan memperlancar kehiatan pembangunan berbasis masyarakat itu sendiri. Keakraban itu akan tercifta suatu keterbukaan mengemukakan masalah dan menyampaikan pendapat. Di samping itu, saran-saran fasilitator dapat diterima dengan senang hati layaknya saran seorang sahabat.

*Memberikan Sesuatu untuk Terjadinya Perubahan.

Upaya untuk mengubah perilaku penerima manfaat, baik pengetahuanya, sikapnya, atau keterampilanya. Dengan demikian, metode yang diterapkan harus mampu merangsang penerima manfaat untuk selalu siap (dalam arti sikap dan pikiran) dan dengan suka hati atas kesadaran ataupun pertimbangan nalarnya sendiri melkukan perubahan -perubahan demi perbaikan.












Komentar