Eksplorasi Potensi Desa Sungai Lisai Kecamatan Pinang Berlapis Kabupaten Lebong, Dengan Perjalanan Hampir 5 Jam Berjalan Kaki Naik Turun Perbukitan Menyusuri Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Memberikan Surprise Yang Luar Biasa Ketika Sampai Ke Desa. Desa Sungai Lisai Merupakan Salah Satu Desa Terisolasi, Dari Sejarah Desa ini dimulai dari Tahun 1949 ada 5 orang pemuka masyarakat Desa Muara Madras menyusuri Muara wilayah ini Berdasarkan Piagam Depati Muncak Muara Madras. Tahun 1955 mereka mulai menetap dan membuka pemukiman baru. Tahun 1970 Desa ini ditetapkan secara definitif dibawah wilayah administratif Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Untuk mencapai daerah asalnya pemukim Sungai Lisai harus menempuh perjalanan selama dua hari, sehingga masyarakat Sungai Lisai benar-benar terisolasi. Pada tahun 2000 berdasarkan hasil survei Desa ini secara administratif masuk wilayah Provinsi Bengkulu, dan untuk mencapai Desa terakhir diwilayah Kabupaten Lebong dari Sungai Lisai hanya membutuhkan waktu 4-5 jam. Sehingga masyarakat Sungai Lisai mengajukan pengajuan untuk bergabung ke Wilayah Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Keinginan masyarakat Desa Sungai Lisai disetujui untuk bergabung dengan Kabupaten Lebong terjadi pada tahun 2008. Sebelum bergabung dengan Kabupaten Lebong, Desa Sungai Lisai tidak mendapatkan bangunan dari pihak manapun. Desa Sungai Lisai secara administratif adalah Desa yang secara geografis berada di Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, dengan Wilayah Desa Sungai Lisai terbagi menjadi 2 Dusun yaitu Dusun Sungai Lisai dengan luas 1.225 Ha dan Dusun Air Putih dengan luas 682 ha. Sebagai Desa penyangga kawasan TNKS masyarakat sekitar hutan sangat menjaga kearifan lokal agar hutan terjaga dan tetap lestari. Untuk menujang ekonomi desa masyarakat rata-rata berkebun petani kopi dengan tumpang sari dengan jengkol dan pinang sektor ketahanan pangan ada persawahan untuk mencukupi masyarakat yang ada di desa.
Dari hasil potensi Desa air lisai ada beberapa point yang kami ambil diantaranya pengolahaan kopi menjadi suatu produk yang bermutu dengan mengajak masyarakat petani untuk beralih ke petik merah agar stabilitas harga dan mutu terjaga agar meningkatkan nilai tambah petani. Untuk sektor yang lain salah satunya potensi Budidaya lebah melihat daerh sekitar berdekatan dengan hutan sehingga potensi nektar dan makanan lebah sangat potensial.
Disektor pendidikan, parawisata, kesejahteran yang lainya masih dalam kajian dan diskusi dengan banyak elemen.
Komentar
Posting Komentar